Didalam mengoperasikan
dan melakukan perawatan gas turbin tentunya semua halnya telah di atur di dalam
manual book dari manufaktur turbin sesuai dengan type dan karakteristik mesin
yang di gunakan.
Namun ada beberapa hal dasar yang pada umumnya perlu diperhatian dalam kegiatan mengoperasikan dan
melakukan pemeliharaan gas turbin.
- Memastikan kompisisi bahan bakar gas dan cair yang telah masuk ke dalam system sudah sesuai dengan panduan manufaktur unit turbin tersebut.
- Melakukan monitoring kualitas air atau uap yang digunakan sebagai media penggerak dan mengontrol kadar Nitrogen yang teroksidasi juga memastikan kemurnian steam telah sesuai dengan kriteria persyaratan dari manufaktur.
- Melakukan monitoring kualitas air yang di gunakan sebagai media pendingin pada sistem evaporasi untuk memastikan kualitas air telah sesuai dengan kriteria persyaratan dari manufaktur.
Melakukan pengetesanperalatan proteksi pada turbin diperlukan dalam rentang waktu tertentu yang berlainan
untuk setiap komponennya. Beberapa hal yang di lakukan untuk melakukan
pengetesan peralatan emergency.
- Untuk perlengkapan elektrik proteksi overspeed system dibagi menjadi 2 (dua) yatu melakukan pengetesan fungsi atau melakukan simulasi overspeeddan proses shutdown pada kondisi trip dilakukan minimal dalam jangka waktu setahun (1 tahun) sekali.
- Untuk perlindungan secara mekanik proteksi overspeed diperlukan pengetesan minimal setahun (1 tahun) sekali.
- Aktuasi dan presisi peralatan pendukung serta pompa oli darurat dapat dilakukan triwulanan jika prosedur operasi termasuk verifikasi mingguan dan pastikan bahwa kontrol pompa cadangan dan pusat beban switch berada di posisi “auto” dan pressure switch dan pompa katup isolasi terbuka.
- Melakukan analisa minyak pelumas dalam kurun waktu 2-4 kali per tahun di laboratorium yang terakreditasi sehingga dapat dijadikan referensi yang valid.
- Melakukan kalibrasi pada setiap peralatan/sensor yang terintegrasi ke system proteksi turbin dalam kurun waktu minimal setahun (1) sekali
Malakukan
testing kontrol kecepatan dan proteksi overspeed
Dilakukan setiap satu
tahun sekali, yang dimulai dari pengetesan fungsi dari overspeed trip system
dengan mengoperasikannya di bawah rating setting trip overspeed dapat dilakukan
ketika :
- Pada saat unit turbin melakukan komisioning awal sebelum dilakukannya sinkronisasi ke jaringan.
- Setelah inspeksi terjadwal / overhaul atau major inspection tentunya sebalum dilakuka sinkronisasi ke jaringan.
- Setelah dilakukannya penggantian spare part komponen instument pada system proteksi.
Bila unit mengalami
shutdown yang bekepanjangan lebih dari tiga bulan, perlu dilakukan shutdown
emergency trip test sebelum aktifasi unit. Melakukan semua tahapan
test baik test fungsi maupun test simulasi yang sesuai dengan panduan operasi
dan pemeliharaan dari manufaktur turbin.Sistem elektrikal dan
mekanikal pada proteksi overspeed dilakukan pengetesan tahunan baik secara
fungsi maupun simulasi aktifasinya sebagai parameter aktualisasi keberhasilan
dari proses simulasi ini ialah saat proses shutdown yang sebenarnya. Secara
umum perbedaan antara tujuan di lakukannya function test dan simulasi test
diantaranya sebagai berikut:
- Functional overspeed test ialah pengetesan fungsi dari sistem proteksi overspeed yang dilakukan pada atau di bawah nilai setting overspeed untuk memverifikasi integrasi system proteksi terhadap unit turbin.
- Simulated overspeed test ialah pengujian fungsi dari respon terhadap kejadian overspeed, sinyal transmisi, dan kontrol valve darurat dalam merespon sinyal overspeed yang disimulasikan, dimana tes ini dilakukan secara onlline tanpa kondisi overspeed benar-benar nyata terjadi. Sehingga tidak serta merta menimbulkan kondisi emergency trip yang berpengaruh terhadap valve supply bahan bakar.
Pada temperatur gas
buang perlu dibuatkan temperatur acuan/baseline temperatur value sebagai
pembanding dengan data di masa yang akan datang yang di ambl selama dilakukan
pada awal start up, sebelum dan sesudah pemeliharaan yang telah terencana.
Apabila temperatur yang terdeteksi memiliki perbedaan dari yang di harapakkan,
maka lakukanlah evaluasi terhadap pada baseline temperatur sehingga dapat di
selidiki penyebabnya kemudian mengambil langkah dan tindakan secara korektif
sesuai yang di perlukan.
Melakukan pengawasan
terhadap vibrasi pada turbin yang di sesuaikan dengan parameter dasar getaran
untuk memantau sesuai tren dari kinerja turbin. Jika nilai vibrasi yang di
amati berbeda dari pameter operasi yang di harapkan, maka lakukan evaluasi tren
terhadap baseline dan investigasi yang kemudian melakukan tindakan korektif
yang diperlukan. Melakukan kalibrasi semua peralatan pengukuran getaran setiap
dilakukannya inspeksi minimal setahun sekali sehingga hasil dari keluaran informasi
perihal monitoring vibrasi yang akurat.
Melakukan pemantauan
performance dari kinerja prinsip termodinamika di unit turbin untuk
mengidentifikasi dan melacak penurunan kinerja sebagai dasar penentuan pada
saat kapan pemeliharaan perlu dilakukan. Hal ini bisa di amati dari performa
kompressor yang jika mengalami penuruan dari kadar air yang masuk kedalam
kompressor , untuk selanjutnya di tangani sesuai dengan panduan pengoperasian
dan pemeliharaan.
Pemeliharaan
pada Lube Oil System
- Melakukan pengujian pada unit back-up lube oil pump setidaknya tiap tiga bulanan dengan menurunkan tekanan pada sensor actuatingnya kemudian lakukan verifikasi bahwa alat itu bekerja sesuai dengan perubahan tekanan dan kondisi tekanan tercapai secara konsisten sesuai dengan spesifikasi pabtikan.
- Melakukan dan menentukan setting poin yang sesuai dengan standard pabrikan.
- Merekam setiap kondisi start up dan stop tekanan pada fasiitas pendukung dan pompa oli darurat (emergency lube-oil pump).
- Jika lokasi tangki utama lube oil memiliki perbedaan ketinggian, lakukan pengujian level terendah tangki dan parameter alarm minimal tiap tiga bulanan.
Comments
Post a Comment