Tahap regenerasi
adalah operasi penggantian ion yang
terserap dengan ion awal yang semula berada dalam matriks resin dan pengembalian kapasitas ke
tingkat awal atau ke tingkat
yang diinginkan. Larutan regenerasi harus dapat menghasilkan titik puncak
(mengembalikan waktu regenerasi dan jumlah larutan yang digunakan). Jika sistem
dapat dikembalikan ke kemampuan pertukaran awal, maka ekivalen ion yang
digantikan harus sama dengan ion yang dihilangkan selama tahap layanan.
Secara teoritik,
jumlah larutan regenerasi (dalam
ekivalen) harus sama dengan jumlah ion (dalam ekivalen) yang dihilangkan (kebutuhan larutan regenerasi teoritik). Operasi regenerasi agar
resin mempunyai kapasitas seperti semula sangat
mahal, oleh sebab itu maka regenerasi hanya
dilakukan untuk menghasilkan sebagian dari kemampuan pertukaran awal. Upaya tersebut berarti bahwa regenerasi ditentukan
oleh tingkat regeneras yang
diinginkan. Tingkat regenerasi dinyatakan sebagai jumlah larutan regenerasi
yang digunakan per volume resin. Perbandingan kapasitas operasi yang dihasilkan
pada tingkat regenerasi tertentu dengan kapasitas pertukaran yang secara
teoritik yang dapat dihasilkan pada tingkat regenerasi itu disebut efisiensi
regenerasi.
Efisiensi
regenerasi resin penukar kation asam kuat yang diregenerasi dengan H2 anion
basa kuat yang diregenerasi dengan NaOH antara 20-50%, oleh sebab itu pemakaian
larutan regenerasi 2-5 kali lebih besar dari kebutuhan teoritik. Besaran untuk menyatakan tingkat efisiensi
penggunaan larutan regenerasi adalah
nisbah regenerasi (regeneration
ratio) yang didefinisikan sebagai berat larutan
regenerasi dinyatakan dalam ekivalen atau gram CaCO3 dibagi dengan beban
pertukaran ion yang dinyatakan dalam satuan yang sama. Semakin rendah nisbah regenerasi, semakin efisien penggunaan
larutan regenerasi. Harga nisbah regenerasi merupakan kebalikan harga efisiensi
regenerasi. Operasi regenerasi dilakukan dengan mengalirkan larutan regenerasi
dari atas.
Proses regenerasi unit dilakukan dengan menginjeksi regeneran pada
masing-masing unit. Regeneran untuk cation adalah HCl
dan untuk anion NaOH.
Proses regenerasi :
- Backwash, yaitu mengalirkan air bersih ke arah berlawanan melalui tangki kation atau anion sampai air keluarannya bersih
- Melakukan slow rinse, yaitu mengalirkan air pelan-pelan untuk menghilangkan regeneran dalam resin
- Fast
rinse, yaitu membilas
unit dengan laju yang lebih cepat untuk menghilangkan sisa regeneran sebelum
operasi.
Regenerasi
Kation
Regenerasi kation dilakukan dengan cara
mengganti kembali ion H+ yang
telah jenuh dengan merekasikannya dengan H2SO4.
Beberapa
tahapan yang dilakukan pada proses regenerasi kation :
- Backwash adalah suatu proses yang bertujuan untuk membuang/menghilangkan deposit kotoran yang menempel di resin.
- Pemberian asam tahap 1 yaitu dengan menginjeksikan H2SO4 1,75%
- Pemberian asam tahap 2 yaitu dengan menginjeksikan H2SO4 3,5%
- Pemberian asam tahap 3 yaitu dengan menginjeksikan H2SO4 5,25%
- Slow rinse dimaksudkan
untuk pembilasan dan pengangkatan
kotoran yang telah di proses.
- Fast rince sama
dengan slow rinse hanya saja melakukannya dengan debit air
yang besar.
Regenerasi anion
Regenerasi resin penukar anion sama
dengan regenerasi kation, jika sudah jenuh maka dapat dikembalikan ke keadaan
dengan menggunakan alkali. Soda kaustik dipakai sebagai penukar anion dari basa
kuat.
Beberapa tahapan
yang dilakukan pada proses regenerasi anion :
- Backwash adalah suatu proses yang bertujuan
untuk membuang/menghilangkan deposit kotoran yang menempel di resin.
- Preheat bed
- Caustic injection yaitu
penambahan kaustik dengan cara menginjeksian NaOH 4%.
- Slow rinse dimaksudkan
untuk pembilasan dan pengangkatan kotoran yang telah di proses.
- Fast rince sama
dengan slow rinse hanya saja melakukannya dengan debit air
yang besar.
Selama proses
regenerasi, limbah air yang dihasilkan ditampung pada bak penampung regenerasi
(neutral basin) untuk dinetralkan
sebelum akhirnya dibuang.
Biasanya
regenerasi dilakukan dengan melewatkan regeneran melalui bed resin penukar ion
pada arah yang sama dengan air baku yang diolah; proses ini disebut regenerasi
‘co-current’. Jika regenerasi co-current (aliran ke bawah) terjadi,
lapisan bawah kolom diregenerasi dengan buruk, kecuali jika digunakan regeneran
asam atau basa dalam jumlah yang sangat besar. Di sisi lain, jika regenerasi
dilakukan counter-current (dengan
arah yang berlawanan), lapisan bawah resin yang jenuh lebih efektif
diregenerasi. Proses ini terjadi pada pengurangan kebocoran natrium (pada
penukar kation) dan silika (pada penukar anion) hingga tingkat pengurangannya
sangat rendah selama siklus pertukaran.
Pada studi lebih
lanjut, teknik fluidisasi telah
digunakan untuk demineralisasi. Pada proses ini, air mentah diolah dengan
mengalirkan ke atas dan regenerasi dilakukan oleh regeneran (zat peregenerasi)
melalui aliran ke bawah.
Skematik
sistem 3-Resin Mixed Bed
Dalam produksi
air deionisasi dapat dicapai dengan menggunakan bed bertingkat yang terdiri
dari lapisan resin yang ditumpangkan dengan polaritas yang sama. Salah satu
diantaranya asam atau basa lemah, sementara lainnya asam atau basa kuat. Selama
regenerasi, resin asam lemah, yang lebih ringan dari resin asam kuat
ditempatkan pada atas bed (Gambar 3). Aliran counter-current regeneran kemudian
menuju ke atas melalui bed dan bertemu pertama kali dengan resin asam kuat,
diikuti resin asam lemah. Sehingga regenerasi terjadi secara menyeluruh.
Dibandingkan
dengan penukar ion tunggal (lemah atau kuat), regenerasi dengan aliran counter-current, bed bertingkat memiliki
kapasitas pemasangan operasi per liter lebih besar. Resin kurang, karena itu
diperlukan pengolahan volume air yang sama, dan efisiensi proses ditingkatkan
dalam pengurangan konsumsi regeneran.
Rasio volume
resin asam lemah (karboksilat) dengan volume bed total (pada Bed Bertingkat)
akan lebih besar, waktu siklus yang lebih singkat dan semakin tinggi
alkalinitas/zat padat terlarut dan rasio
kesadahan total. Kinerja Bed Bertingkat juga bergantung pada pemisahan yang
baik antara dua penukar. Ini berarti bahwa pola aliran dalam kolom harus
optimum agar pemisahan antara dua resin selama regenerasi terlihat jelas, yang
mana ukuran partikel dari dua resin dipilih dengan hati-hati.
Beberapa kasus khusus ditemui di mekanisme
demineralisasi. Pada unit aliran counter-current, hal yang sangat penting untuk
menjaga kekompakan resin sepanjang waktu selama regenerasi dan lebih baik juga
selama proses layanan. Pengganggu lainnya dari kation bed selalu mengarah ke
kebocoran natrium. Unit aliran counter-current harus dioperasikan sedemikian
rupa sehingga titik akhir natrium dan silika untuk unit kation dan anion tidak
berlebih. Hal ini penting karena umpan untuk demineralisasi plant setelah
pengolahan awal harus bebas dari berbagai residu klorin.
Comments
Post a Comment