Pada
Gas turbine diperlukan beberapa mekanisme sistem proteksi yang di fungsikan
sebagai alarm dan trip shutdown dan tentunya telah di sesuaikan dengan
parameter kontrol saat pengoperasian dan perawatan diantaranya sebagai berikut
:
- Flame
Detector System berfungsi
untuk membuat Turbin Trip.
- Overspeed
Trip System berfungsi untuk
membuat Turbin Trip.
- High
Exhaust Temperatur berfungsi
untuk informasi sebagai alarm saat turbin beroperasi dan membuat agar Turbine
Trip.
- Sensor pada compressor valve yang mengindikasikan kegagalan membuka ada saat startup dan shutdown, atau kegagalan menutup pada saat berputar yang akan membuat Trip Turbin.
- Ketinggian Vibrasi berdasarkan parameter online instrument yang terpasang bisa berfungsi menjadi alarm pada toleransi getaran dengan ukuran tertentu dan berfungsi untuk membuat trip turbin apabila getaran yang terdeteksi sudah berada di batas maksimal toleransi (set point) yang di tentukan.
- Tekanan Oli berfungsi sebagai informasi alarm disaat tekanan oli mencapai titik toleransi menuju nilai terendah ketika turbin beroperasi dan dapat membuat turbin trip apabila tekanan oli mengalami penurunan, oli berkaitan dengan sistem lubrikasi pada turbin.
- Thermocouple sebagai parameter temperatur pada bantalan bearing yang bisa di informasikan sebagai alarm ketika mencapai temperatur tertentu dan bahkan dapat membut turbin trip jika telah melewati batas maksimal temperatur yang di perbolehkan sesuai dengan panduan operasi dan pemeliharaan.
- High-lube oil temperature pada merupakan parameter ketinggian temperatur pada oli sistem pelumasan turbin yang dapat memberikan informasi alarm saat kondisi temperatur telah mencapai nilai tertentu dan dapat membuat turbin trip apabila temperatur yang terdeteksi melebihi standar maksimal pada operasi kritis.
- Pressure diverential device pada jalur udara yang masuk berfungsi memberikan alarm perihal penuruanan tekanan udara yang berhasil masuk kedalam system turbin Gas.
Supply
bahan bakar pada gas turbin baik itu gas atau liquid sesuai dengan spesifikasi
saat operasi dan pemeliharaan. Jika diperlukan dibuatkan treatment system untuk memastikan bahwa kualitas bahan bakar yang
di gunakan telah sesuai dengan kebutuhan gas turbin.
Kontrol
kecepatan dan perlindungan terhadap overspeed di perlukan dengan adanya alat
pengontrol kecepatan turbin system yang sesuai dan mencegah kecepatan turbin
dalam kondisi berlebih (overspeed) ketika gangguan terjadi pada komponen
elektrik, hidrolik maupun mekanik.
Menyediakan
sistem perlindungan overspeed atau perangkat yang dapat menutup supply bahan
bakar untuk turbin gas untuk mencegah overspeed dari kegagalan sistem yang
mengatur untuk mengontrol kecepatan turbin gas. Jika turbin memilik beberapa
shaft, perlindungan ini di perlukan untuk setiap shaftnya.
Monitoring
kondisi temperatur gas buang yang akan memberikan Alarm jika suhu gas buang
mendekati maksimum suhu operasi yang diijinkan. Turbin akan trip jika suhu gas
buang melebihi maksimum suhu operasi yang diijinkan. Alarm itu jika suhu gas buang
penyebaran melebihi nilai yang direkomendasikan OEM.
Sistem
monitoring getaran secara online terus menerus untuk mendeteksi tingkat
getaran, masalah alarm, dan menTripkan turbin unit jika diperlukan.
Jika
ada sejarah ketidakstabilan pada ruang bakar dengan desain sistem pembakaran
tertentu, disarankan untuk menginstal sistem monitoring dan proteksi yang
dinamis mampu mengikuti performa ketidak stabilan pada combuster sesuai dengan
standar operasi dan pemeliharaan.
Sistem
pelumasan dirancang untuk memberikan pelumas pada tekanan yangtepat dan
temperatur operasi turbin beserta peralatan yang terkait di dalamnya. Minyak
pelumas juga memilik kemampuan untuk menyerap panas pada bearing yang bila
mesin beroperasi dalam jangka waktu lama dan suhu terlalutinggi bearing bisa
rusak.
Untuk
system pelumasan sebaiknya dilengkapi dengan pengaturan supply oli yang
memiliki back-up 100% dan dalam kondisi darurat memiliki sumber power
tersendiri tidak menyatu dari power utama dan bisa beroperasi ketika secara
keseluruhan unit shut down. Jika terdapat pompa emergency DC harus di pastikan
bahwa beroperasinya motor tidak berpengaruh terhadap alarm trip yang di
hasilkan oleh system di sekitarnya dan dapat secara otomatis beroperasi apabila
kehilangan sumber listrik AC.
Dibutuhkannya
peralatan instrument dalam jalur masuknya udara kedalam sistem turbin di
gunakan untuk mengamati tekanan differensial yang berlangsung selama udara
memasuki filter udara sehingga kemungkinan terjadinya pembekuan / terbentuknya
lapisan es kedalam jalur masuk udara darpat dihindari.
Comments
Post a Comment