Skip to main content

Sistem Proteksi pada Operasi Turbin Gas


Pada Gas turbine diperlukan beberapa mekanisme sistem proteksi yang di fungsikan sebagai alarm dan trip shutdown dan tentunya telah di sesuaikan dengan parameter kontrol saat pengoperasian dan perawatan diantaranya sebagai berikut :
  1. Flame Detector System berfungsi untuk membuat Turbin Trip.
  2. Overspeed Trip System berfungsi untuk membuat Turbin Trip.
  3. High Exhaust Temperatur berfungsi untuk informasi sebagai alarm saat turbin beroperasi dan membuat agar Turbine Trip.
  4. Sensor pada compressor valve yang mengindikasikan kegagalan membuka ada saat startup dan shutdown, atau kegagalan menutup pada saat berputar yang akan membuat Trip Turbin.
  5. Ketinggian Vibrasi berdasarkan parameter online instrument yang terpasang bisa berfungsi menjadi alarm pada toleransi getaran dengan ukuran tertentu dan berfungsi untuk membuat trip turbin apabila getaran yang terdeteksi sudah berada di batas maksimal toleransi (set point) yang di tentukan.
  6. Tekanan Oli berfungsi sebagai informasi alarm disaat tekanan oli mencapai titik toleransi menuju nilai terendah ketika turbin beroperasi dan dapat membuat turbin trip apabila tekanan oli mengalami penurunan, oli berkaitan dengan sistem lubrikasi pada turbin.
  7. Thermocouple sebagai parameter temperatur pada bantalan bearing yang bisa di informasikan sebagai alarm ketika mencapai temperatur tertentu dan bahkan dapat membut turbin trip jika telah melewati batas maksimal temperatur yang di perbolehkan sesuai dengan panduan operasi dan pemeliharaan.
  8. High-lube oil temperature pada merupakan parameter ketinggian temperatur pada oli sistem pelumasan turbin yang dapat memberikan informasi alarm saat kondisi temperatur telah mencapai nilai tertentu dan dapat membuat turbin trip apabila temperatur yang terdeteksi melebihi standar maksimal pada operasi kritis.
  9. Pressure diverential device pada jalur udara yang masuk berfungsi memberikan alarm perihal penuruanan tekanan udara yang berhasil masuk kedalam system turbin Gas.
Supply bahan bakar pada gas turbin baik itu gas atau liquid sesuai dengan spesifikasi saat operasi dan pemeliharaan. Jika diperlukan dibuatkan treatment system untuk memastikan bahwa kualitas bahan bakar yang di gunakan telah sesuai dengan kebutuhan gas turbin.

Kontrol kecepatan dan perlindungan terhadap overspeed di perlukan dengan adanya alat pengontrol kecepatan turbin system yang sesuai dan mencegah kecepatan turbin dalam kondisi berlebih (overspeed) ketika gangguan terjadi pada komponen elektrik, hidrolik maupun mekanik.
Menyediakan sistem perlindungan overspeed atau perangkat yang dapat menutup supply bahan bakar untuk turbin gas untuk mencegah overspeed dari kegagalan sistem yang mengatur untuk mengontrol kecepatan turbin gas. Jika turbin memilik beberapa shaft, perlindungan ini di perlukan untuk setiap shaftnya.

Monitoring kondisi temperatur gas buang yang akan memberikan Alarm jika suhu gas buang mendekati maksimum suhu operasi yang diijinkan. Turbin akan trip jika suhu gas buang melebihi maksimum suhu operasi yang diijinkan. Alarm itu jika suhu gas buang penyebaran melebihi nilai yang direkomendasikan OEM.

Sistem monitoring getaran secara online terus menerus untuk mendeteksi tingkat getaran, masalah alarm, dan menTripkan turbin unit jika diperlukan.
Jika ada sejarah ketidakstabilan pada ruang bakar dengan desain sistem pembakaran tertentu, disarankan untuk menginstal sistem monitoring dan proteksi yang dinamis mampu mengikuti performa ketidak stabilan pada combuster sesuai dengan standar operasi dan pemeliharaan.

Sistem pelumasan dirancang untuk memberikan pelumas pada tekanan yangtepat dan temperatur operasi turbin beserta peralatan yang terkait di dalamnya. Minyak pelumas juga memilik kemampuan untuk menyerap panas pada bearing yang bila mesin beroperasi dalam jangka waktu lama dan suhu terlalutinggi bearing bisa rusak.

Untuk system pelumasan sebaiknya dilengkapi dengan pengaturan supply oli yang memiliki back-up 100% dan dalam kondisi darurat memiliki sumber power tersendiri tidak menyatu dari power utama dan bisa beroperasi ketika secara keseluruhan unit shut down. Jika terdapat pompa emergency DC harus di pastikan bahwa beroperasinya motor tidak berpengaruh terhadap alarm trip yang di hasilkan oleh system di sekitarnya dan dapat secara otomatis beroperasi apabila kehilangan sumber listrik AC.

Dibutuhkannya peralatan instrument dalam jalur masuknya udara kedalam sistem turbin di gunakan untuk mengamati tekanan differensial yang berlangsung selama udara memasuki filter udara sehingga kemungkinan terjadinya pembekuan / terbentuknya lapisan es kedalam jalur masuk udara darpat dihindari.

Comments

Popular posts from this blog

Regenerasi Ion Exchange

Tahap regenerasi adalah operasi penggantian   ion yang terserap dengan   ion awal yang semula berada dalam   matriks resin dan pengembalian kapasitas ke tingkat awal atau ke tingkat yang diinginkan. Larutan regenerasi harus dapat menghasilkan titik puncak (mengembalikan waktu regenerasi dan jumlah larutan yang digunakan). Jika sistem dapat dikembalikan ke kemampuan pertukaran awal, maka ekivalen ion yang digantikan harus sama dengan ion yang dihilangkan selama tahap layanan. Secara teoritik, jumlah   larutan regenerasi (dalam ekivalen) harus sama dengan jumlah ion (dalam ekivalen) yang dihilangkan ( kebutuhan larutan regenerasi teoritik ). Operasi regenerasi agar resin mempunyai kapasitas seperti semula sangat mahal, oleh sebab itu maka regenerasi hanya dilakukan untuk menghasilkan sebagian dari kemampuan pertukaran awal. Upaya tersebut berarti bahwa regenerasi ditentukan oleh tingkat regeneras yang diinginkan. Tingkat regenerasi dinyatakan sebagai jum...

Pengujian Transformator

Transformator termasuk salah satu komponen yang penting dalam sistem tenaga listrik , dan terdapat baik pada Sistem Pembangkitan (Pusat Listrik atau Power Plant), Sistem Transmisi (Penyaluran) maupun pada Sistem Distribusi. Transformator berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik. Pada Pusat Listrik terdapat beberapa jenis transformator tenaga dan dapat dibedakan berdasarkan fungsinya. Generator Transformer Generator Transformer/Transformator Generator adalah transformator tenaga yang dihubungkan langsung dengan panel keluaran generator. GT adalah transformator Step-up yang berfungsi untuk menaikkan tegangan keluaran dari generator menjadi tegangan yang lebih tinggi, bergantung dari sistem tegangan dari pusat listrik itu sendiri. Merupakan transformator step-up karena hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah rugi-rugi daya listrik (losses) pada jaringan transmisi. Sisi primer GT dihubungkan dengan panel keluaran generator, sedangkan sisi sekunde...

Identifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun Dengan Sistem DOT (US-DOT)

Departemen Perhubungan Amerika Serikat (USA-DOT) menetapkan sistem klasifikasi untuk bahan kimia berbahaya yang berkaitan dengan pengangkutannya. DOT membagi bahan berbahaya atas 9 klasifikasi (class) dan selanjutnya setiap kelas (class) dibagi atau divisi-divisi yang menjelaskan jenis bahan terkait. (sumber : https://www.fmcsa.dot.gov/sites/fmcsa.dot.gov/files/docs/Nine_Classes_of_Hazardous_Materials-4-2013_508CLN.pdf )  1.        1.       Class 1 – Meledak (explosives) Bahan berbahaya kelas 1 yang tergolong mudah meledak yang dibagi atas 6 divisi sebagai berikut : ·          Divisi 1.1          Meledak yang dapat bersifat masif ·          Divisi 1.2          Meledak dengan bahaya serpihannya ·          Divisi 1.3  ...