Sebagai salah satu bentuk Manajemen Keselamatan Kerja maka MKP merupakan
penerapan prinsip manajemen dalam upaya pengendalian bahaya proses yang
didasarkan pada konsep sebab insiden, karena upaya ini ditujukan untuk mencegah
terjadinya insiden.
Pemahaman manusia terhadap sebab insiden ini berkembang sejalan dengan
perkembangan budaya dan teknologi. Pada zaman dulu sebelum revolusi industry,
sebagian besar bahaya yang dihadapi manusia berawal dari kejadian alam, seperti
gempa bumi, angina rebut, longsor, dll. Oleh karena itu manusia beranggapan
bahwa kecalakaan disebabkan nasib. Upaya pencegahan kecelakaan dilakukan dengan
memohon kepada dewa agar dilindungi dari bencana melalui doa dan sesajian.
Pada saat revolusi industry di eropa pada pertengahan abad 18,
terjadilah perubahan hubungan Antara alam dan manusia. Pada masa ini mulai
diciptakan peralatan industry dan komposisi serta sifatnya diubah bagi
kepentingan industry. Peralatan dan bahan kimia hasil rekayasa ini menyebabkan
banyak kecelakaan industry. Roda gigi dan gerinda menjepit jari tangan, ketel
uap meledak, jelaga dari cerobong asap menyebabkan polusi kanker pada bagian
tubuh tertentu. Konsep sebab kecelakaan mulai berubah. Manusia menganggap
kecelakaan timbul karena adanya keadaan taka man di tempat kerja. Akibatnya
program K3 pada masa ini ditujukan untuk mengatasi keadaan taka man ini dalam
bentuk penyusunan standar industry, pemasangan pelindung mesin dan penggunaan
alat pelindung diri.
Pemahaman sebab kecelakaan terus berkembang setelah H. W. Heinrich
(1930) mengemukakan teori Domino kecelakaan. Menurut Heinrich, insiden di
pabrik sebagian besar disebabkan karena kesalahan manusia dalam bentuk perilaku
taka man (unsafe acts). Oleh karena itu untuk mencegah kecelakaan perlu
dilakukan pembinaan dan pengawasan Keselamatan Kerja sehingga batu domino
ketiga dalam bentuk perilaku & keadan tak aman dapat dihilangkan dari
tempat kerja.
Dengan makin majunya teknologi industry, kompleks-nya segi pengendalian
maka sejalan dengan perkembangan teori manajemen pada tahun 1960-an Para ahli
keselamatan kerja mulai menyadari bahwa insiden dapat terjadi jika ada
kelemahan pada system pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen yang lemah
akan menyebabkan SDM yang tidak terampil dan tidak mampu sehingga kemungkinan
besar akan melakukan tindakan taka man (unsafe acts).
Manajemen Keselamatan Proses merupakan system manajemen yang diarahkan
untuk mengendalikan dan memperkecil ketimpangan pada ketiga unsur produksi
penyebab insiden diatas, yaitu kelemahan SDM, perangkat keras (peralatan,
sarana, bahan industry dan teknologi terkait) serta system pengatur kerja
(prosedur & tata kerja).
Disamping itu MKP merupakan penerapan system manajemen untuk mengidentifikasi,
memahami (menakar) dan mengendalikan bahaya proses, sehingga dapat dicegah
insiden besar yang terkait dengan proses. Berbeda dengan Keselamatan Kerja
Industri dalam beberapa hal, MKP ditujukan untuk mengendalikan bahaya proses
yang dapat menimbulkan insiden besar (bencana industry), bersifat prediktif dan
diawali sejak tahap paling awal dari perancangan, serta terpadu dalam manajemen
operasi.
Comments
Post a Comment