Suatu kerugian terjadi ketika proteksi kebakaran atausistem deteksi, sistem alarm kebakaran atau sistem lainnya yang dirancang untuk
menjaga ketahanan dari api terhadap elemen bangunan atau struktur yang
diproteksi, baik seluruhnya atau sebagian, direncanakan atau tidak direncanakan
menagalami gangguan.
Peralatan proteksi kebakaran atau peralatan deteksi kebakaran yang diatur sebagai upaya pencegahan meliputi sistem otomatis sprinkler, pasokan air proteksi kebakaran, pompa kebakaran, gas sistem pemadaman, sistem busa, sistem deteksi api, sistem kabut air, sistem bubuk (dry chemical), sistem penindasan ledakan, dll. Sistem perlindungan keamanan kebakaran lain mungkin termasuk akses pintu keluar kebakaran, sistem peringatan terkait kejadian dan mekanisme self-closing, dinding api dan rangkaian prosedur yang terkait dalam pengoperasian lainnya.
Impairment Management program pada sistem pemadaman
api di gunakan untuk :
- Mengendalikan potensi bahaya kebakaran selama peralatan mengalami gangguan.
- Meminimalisir durasi dari gangguan dengan mengembalikan sistem proteksi kebakaran sesegera mungkin.
- Mengawasi dengan seksama area yang sedang tidak berfungsi sistem pemadaman apinya.
Mekanisme keberadaan personil yang telah terlatih
sangat berperan dan dibutuhkan dalam penerapan manajemen ini, diantaranya :
Impairment Supervisor
Merupakan karyawan aktif di fasilitas dan area
tersebut.
Harus memiliki respon yang cepat dalam menerapkan
program impairment manajemen.
Sebaiknya memiliki penjadwalan secara seksama yang
mengatur dalam satu fokus di uoayakan hanya 1 area yang diberlakukan impairment
manajemen program namun tidak terbatas apabila ingin dilakukan simulasi
aktifasi. Mensosialisaikan kepada staf yang berada di area
tersebut bahwa sistem proteksi yang masuk dalam program impairment manajemen
sedang tidak berfungsi.
Fire Watch
Bekerjasama dengan impairment supervisor untuk
memastikan kondisi yang aman selama program impairment manajemen diberlakukan. Melaporkan kondisi ketidak amanan kepada impairment
supervisor.Memiliki respon yang cepat terhadap peralatan proteksi
pemadam kebakaran dan terlatih dalam mengoperasikannya, seperti APAR dan
Hydrant. pengetahuan yang baik tentang keseluruhan
area dan memahami prosedur memberikan sinyal alarm.
Impairment manajemen di jalankan untuk memberikan
informasi serta skenario pengamanan terhadap peralatan proteksi yang sedang
tidak aktif maupun memastikan instalasi peralatan yang aktif dapat berjalan
dengan baik saat dibutuhkan.
- Emergency impairment
Dimana sistem proteksi kebakaran tidak dapat
beroperasi melayani (memproteksi) area sesuai dengan yang di harapkan, yang
bisa disebabkan seperti kerusakan jaringan perpipaan maupun gangguan dari
pasukan air untuk proteksi kebakaran.
- Planner impairment
Di mana saat sistem proteksi kebakaran tidak dapat
beroperasi dan melayani (memproteksi) karena pekerjaan yang telah direncanakan
sebelumnya.
Prosedur melakukan impairment manajemen program
- Menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk mengontrol impairment ke masing-masing individu. Biasanya seorang impairment supervisor dan supervisor keselamatan supervisor yang ditunjuk. Di keadaan darurat, supervisor shift atau kepala tim pemadam kebakaran mungkin memiliki kewenangan untuk merubah sistem, tetapi tanggung jawab keseluruhan dari penurunan nilai tersebut tetap dengan ditugaskan individu.
- Mendidik personil di sekitar area fasilitas untuk tindakan pencegahan dasar saat sistem proteksi atau peralatan terganggu.
- Menerapkan prosedur tertulis untuk dimasukkan ke dalam program preemergency plan :
- Membatasi jumlah, ruang lingkup dan durasi impairment.
- Melakukan konfirmasi ke tim pemadam kebakaran publik / lokal di awal dan akhir dari setiap prosedur impairment.
- Menghindari semua potensi dari aktifitas proses yang berbahaya.
- Relokasi bahan mudah bakar jauh dari daerah tersebut.
- Menghentikan aktifitas pemotongan dan pengelasan yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran.
- Melakukan penambahan proteksi kebakaran dengan alat pemadam ekstra (portable).
- Melakukan pengawasan oleh petugas fire watch selama beberapa jam secara terus menerus dengan melakukan pengaamatan dan patroli di area tersebut.
- kerja penurunan lengkap pada waktu yang tepat.
- Mengembalikan sistem perlindungan setelah selesai pekerjaan ke posisi aktif seperti semula.
- Verifikasi, dengan melakukan pengujian, bahwa sistem perlindungan beroperasi dengan baik.
Impairment tag mengidentifikasi peralatan yang dimatikan.
panel alarm seperti yang ditunjukkan di samping juga harus ditandai
Penguncian valve dalam kondisi normal ketika operasi
termasuk kedalam manajemen kehandalan sistem pemadam kebakaran
Comments
Post a Comment