Skip to main content

Coal Handling

Dalam industri listrik keberadaan pusat listrik tenaga uap sudah sangat dikenal di Indonesia. Sebagai salah satu industri yang masuk dalam kategori obyek vital nasional kehadirannya tentunya sanga berpengaruh baik bagi negara maupun lingkungan di sekitarnya. Hal ini tentunya disasari dari produk yang dihasilkan berupa energi listrik yang dapat dinikmati oleh sebagian besar penduduk di indonesia.

Batu bara sebagai sumber bahan bakar utama dalam fasilitas PLTU tentunya memiliki system manajemen proses tersendiri yang terintegrasi secara kontinyu untuk mendukung berlangsung nya proses produksi listrik yang dihasilkan oleh unit pembangkitan.

Dalam artikel ini akan dibahas sekilas tentang sistem Coal Handling pada unit Pembangkitan Listrik Tenaga Uap. Peralatan utama yang terdapat di Sistem Coal Handling diantaranya sebagai berikut :

  • Ship Unloader

Ship Unloader ( Shilo) merupakan peralatan yang di gunakan untuk memindahkan batubara yang terdapat pada kapal angkutan menuju ke Conveyor. Peralatan ini pada umumnya terdiri dari 2 buah grab yang memiliki kecepatan pembongkaran maximal 1250 - 1500 ton/jam. 
  • Conveyor

Cenveyor merupakan peralatan untuk memindahkan batu bara dari Ship Unloader sampai dengan Tripper Galery, terdiri atas beberapa tahap (bagian). Masing-masing conveyor terdiri atas 2 line, dan pada umumnya Conveyor memiliki kapasitas sekitar 1000 – 1500 ton/jam dengan kecepatan 2,5 m/s.
  • Transfer Tower

Transfer Tower merupakan peralatan untuk memindah batubara dari Line Conveyor satu ke Conveyor berikutnya, jika ada masalah dari salah satu Line Conveyor tersebut dapat dilakukan pertukaran..
  • Stacker & Reclaimer

Ini adalah satu alat yang memiliki 2 fungsi yaitu Stacking & Reclaiming, Stacker & Reclaimer merupakan peralatan untuk menata batubara di coal yard dan mengambil batubara dari coal yard, peralatan ini umumnya memiliki  2 Stacker & Reclaimer, Stacker memiliki kapasitas 1500-1650 ton/jam sedangkan Reclaimer memiliki kapasitas 1000-1100 ton/jam.


  • Crusher Building

Crusher Building adalah suatu bangunan yang di dalamnya terdapat beberapa alat untuk menghancurkan batubara yaitu Vibrating Screen dan Crusher. Vibrating Screen berfungsi untuk mengayak batubara, batubara yang tidak lolos di Vibrating Screen masuk ke Crusher. Vibrating Screen berkapasitas 1000 ton/jam sedangkan Crusher dapat menghancurkan 800 ton/jam.


  • Tripper Gallery

Tripper Galery merupakan peralatan untuk mendistribusikan batubara ke tempat penyimpanan (silo), setiap unit mempunyai beberapa silo, setiap silo mempunyai kapasitas sesuai dengan yang dibutuhkan.

  • Coal Feeder

Batubara yang terdapat pada di dalam coal bunker jatuh menuju hopper coal feeder dan akan di jatuhkan ke dalam furnace dengan bantuan udara pendorong primary air. Coal Feeder di operasikan saat temperature furnace sekitar 600oC.

Semua proses Coal Handling System dapat dilihat dan dicontrol oleh CCR Coal Handling. Dari mulainya batubara diambil dari kapal angkut sampai ke tempat penyimpanannya. Proses Coal Handling adalah proses penanganan atau pemeliharaan batubara untuk bahan bakar.

Pada proses Coal Handling System,  ada beberapa peralatan yang digunakan yaitu Ship Unloader, Conveyor, Tranfer Tower, Stacking & Reclaimer, Crusher Building, Tripper Galery. Di Jetty kapal yang mengangkut batubara diambil batubaranya, yang disebut dengan proses Stacking. Proses ini menggunakan alat yang namanya Ship Unloader, Ship Unloader adalah alat yang di gunakan untuk memindahkan batubara yang terdapat pada kapal angkutan ke coal yard, dan dikombinasikan dengan sistem bongkar batubara (Coal Unloading System), Coal Handling System mendistribusikan batubara dari dermaga ke coal yard untuk penyimpanan melalui Stacking & Reclaiming System.

Batu bara yang sudah diambil dari kapal dimasukkan ke silo untuk diteruskan Conveyor menuju ke coal yard. Conveyor adalah peralatan untuk mendistribusikan batu bara dari Ship Unloader sampai dengan Tripper Galery, terdiri atas beberapa  bagian. Masing-masing Conveyor umumnya terdiri atas 2 line (Line A & B).

Batubara yang dibawa conveyor dari ship unloader ke tripper galery akan melalui alat yang namanya Transfer ttower. Jika conveyor A mengalami sistem failure  akan dipindahkan oleh transfer tower ke line conveyor B begitu sebaliknya.  Transfer tower akan secara otomatis memindahkan batubara ke line conveyor lain jika ada conveyor yang mengangkut batubara mengalami failure pada sistemnya.

Batubara yang di bawa conveyor dari ship unloader akan masuk ke coal yard. Coal yard menampung perkiraan sekitar 800 ribu ton batubara. Di coal yard terdapat alat yang namanya Stacker & Reclaimer, stacker yang akan mendistribusikan batubara di area coal yard. Stacker & Reclaimer mempunyai 2 fungsi mendistribusikan / menata batubara di coal yard dan mengambil batubara dari coal yard.  Dari coal yard batubara akan diambil reclaimer ke conveyor, dan conveyor  akan meneruskan ke crusher building . Di Crusher Building batubara akan dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil, Pada umumnya Crusher Building dapat menghancurkan 800 ton/jam. Setelah keluar dari Crusher building  batu bara dibawa conveyor ke Tripper Galery, Tripper Galery merupakan peralatan untuk mendistribusikan batubara ke tempat penyimpanan (silo), setiap unit umumnya memiliki beberapa silo, setiap silo mempunyai kapasitas yang sama.

Comments

Popular posts from this blog

Pelumasan

Dua benda yang permukaannya saling kontak antara satu dengan lainnya akan menimbulkan gesekan. Gesekan adalah gaya yang cenderung menghambat atau melawan gerakan. Apabila gesekan dapat mengakibatkan kedua benda tersebut tidak dapat bergerak relatif satu terhadap lainnya maka jenis gesekannya dinamakan Gesekan Statik, contohnya gesekan yang terjadi antara mur dengan baut. Sedangkan apabila kedua benda masih dapat bergerak relatif satu terhadap lainnya dinamakan Gesekan Dinamik atau Gesekan Kinetik, seperti gesekan antara poros dengan bantalan. Gesekan dinamik akan menimbulkan keausan material. Keausan material dapat dikurangi dengan mengurangi besarnya gaya akibat gesekan yaitu dengan cara menghindarkan terjadinya kontak langsung antara dua permukaan benda yang bergesekan. Salah satu cara untuk menghindarkan kontak langsung diantara dua benda yang bergesekan adalah dengan “menyisipkan” minyak pelumas diantara kedua benda tersebut. Cara ini dinamakan “melumasi” atau memberi pel

Regenerasi Ion Exchange

Tahap regenerasi adalah operasi penggantian   ion yang terserap dengan   ion awal yang semula berada dalam   matriks resin dan pengembalian kapasitas ke tingkat awal atau ke tingkat yang diinginkan. Larutan regenerasi harus dapat menghasilkan titik puncak (mengembalikan waktu regenerasi dan jumlah larutan yang digunakan). Jika sistem dapat dikembalikan ke kemampuan pertukaran awal, maka ekivalen ion yang digantikan harus sama dengan ion yang dihilangkan selama tahap layanan. Secara teoritik, jumlah   larutan regenerasi (dalam ekivalen) harus sama dengan jumlah ion (dalam ekivalen) yang dihilangkan ( kebutuhan larutan regenerasi teoritik ). Operasi regenerasi agar resin mempunyai kapasitas seperti semula sangat mahal, oleh sebab itu maka regenerasi hanya dilakukan untuk menghasilkan sebagian dari kemampuan pertukaran awal. Upaya tersebut berarti bahwa regenerasi ditentukan oleh tingkat regeneras yang diinginkan. Tingkat regenerasi dinyatakan sebagai jumlah larutan regener

Demineralisasi

Demineralisasi air adalah sebuah proses penyerapan kandungan ion-ion mineral di dalam air dengan menggunakan resin ion exchange . Air hasil proses demineralisasi digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, terutama untuk industri. Industri yang menggunakan air demin diantaranya yakni pembangkit listrik tenaga uap, industri semikonduktor, dan juga industri farmasi. Kolom Resin Ion Exchange Demineralisasi adalah proses pertukaran ion dengan tiga tahap yaitu kation exchanger, anion exchanger dan mixed bed. Penukar ion lebih digunakan karena biayanya lebih rendah dan kualitasnya sebanding dengan hasil proses distilasi. Secara garis besar, proses tergantung pada dua tahap reaksi : Semua kation dihapuskan dan digantikan dengan H + , menggunakan penukar kation muatan hidrogen. Pertukaran kation Kontaminan utama air murni adalah silika. Silika dihilangkan dalam proses demineralisasi dengan penukar anion basa kuat dalam mode hidroksida. Ada dua tipe kolom resi