Manajemen risiko haruslah
dikenali sebagai dasar penting untuk seluruh manajemen suatu organisasi
perusahaan. Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan proses produksi, menuntut suatu sistem K3 yang memadai untuk menjamin
produktifitas yang tinggi. Sejalan dengan itu akan bermunculan lingkungan kerja
baru berupa instalasi-instalasi modern dan canggih yang memproses bahan-bahan
berbahaya. Konsekuensinya akan menimbulkan risiko dan mengancam kesehatan
manusia/pekerja, kerusakan peralatan dan pencemaran lingkungan. Perusahaan
semakin dituntut untuk mengoperasikan unit operasinya secara aman, tidak
menganggu dan merusak lingkungan.
Salah satu cara mencegah
atau mengurangi agar tidak terjadi insiden yang dapat menimbulkan kerugian
adalah dengan melakukan analisa bahaya proses dan risiko (identifikasi bahaya)
terhadap kegiatan operasi serta mengendalikan bahaya itu melalui pendekatan
kualitatif dan kuantitatif.
BAHAYA – BAHAYA OPERASI
BAHAYA – BAHAYA OPERASI
Industri yang mempunyai
risiko tinggi terjadinya insiden karena bahan yang diolah dan dihasilkan
berbahaya dan beracun sehingga bila terjadi kesalahan dalam pengelolaan dapat
berakibat fatal serta menimbulkan korban jiwa manusia, termasuk asset, kerusakan
harta, dan lingkungan hidup (pencemaran).
Bahaya-bahaya operasi di
industri proses dapat berupa :
- Kebakaran
- Peledakan
- Kecelakaan kerja
- Penyakit akibat kerja
- Pencemaran lingkungan akibat limbah terproduksi, emisi, cair/padat
- Kebisingan
- Kegagalan operasi
Bahaya (hazard) adalah suatu
kondisi yang berpotensi dapat menimbulkan konsekuensi kerugian pada manusia,
aset dan lingkungan. Sumber bahaya terdapat diberbagai tempat dan keadaan.
Beberapa bahaya disebabkan oleh manusia. Dapat juga itimbulkan oleh aktivitas
enjiniring seperti perencanaan design, produksi, operasi dan pemeliharaan.
Dengan demikian analisis bahaya proses operasi secara keseluruhan sangat
diperlukan didalam menunjang kegiatan operasi perusahaaan. Konsekuensi yang
tidak diinginkan secara umum dapat diklasifikasikan sebagai hal-hal yang
berdampak terhadap manusia, material, dan lingkungan. Bila tidak dikelola dan
identifikasi dengan baik akan berkembang menjadi kecelakaan, bahkan bisa
berubah menjadi bencana.
Analisis Bahaya Operasi
adalah suatu proses yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan analisis
bahaya di dalam suatu sistem operasi, mengevaluasi secara sistematis dan
mengetahui kosekuensi dari kejadian atau kecelakaan, sehingga dapat dilakukan
cara pencegahan, pengurangan dan pengendalian. Jika hal ini dilakukan sejak
dini maka konsekuensi dari bahaya tersebut dapat dikurangi bahkan dicegah atau
dikendalikan. Hasil analisis tersebut dapat berbentuk rekomendasi.
Dalam
pelaksanaan analisis bahaya dan risiko ini dapat dilakukan pendekatan sebagai
berikut :- Analisis Bahaya Kualitatif
- Analisis Bahaya Kuantitatif
Analisis
Bahaya Kualitatif
Merupakan suatu usaha untuk
mengenal semua bahaya yang ada pada sistem dengan mencatat dan menelaah
sebanyak mungkin bahaya yang ditemukan dan teridentifikasi agar supaya bahaya
tersebut dapat dicegah atau dikurangi dengan cara memberikan suatu pengaman.
Analisis
Bahaya Kuantitatif
Suatu usaha untuk menghitung
atau memperkirakan kemungkinan timbulnya bahaya pada sistem operasi, kemudian menghitung
konsekuensi atau aibat yang ditimbulkan dan menilai/menakar risiko-risiko
terkait sampai batas yang dapat diterima.
ALUR ANALISIS BAHAYA DAN RISIKO
Identifikasi bahaya
merupakan langkah penting dalam proses pengendalian bahaya karena hanya setelah bahanya diketahui
maka dapat merumuskan cara mengatasinya.
Dalam mengidentifikasi
bahaya perlu dilakukan hal-hal sbb :
- Pertimbangkan implikasi keselamatan kerja pada saat menganalisis proses pekerjaan
- Selidiki laporan insiden di tempat kerja dan near miss
- Dapatkan umpan balik dari pekerja
- Lakukan konsultasi dengan pekerja
- Branchmarking atau sharing dengan tempat kerja serupa
Kunci pokok dalam
identifikasi bahaya adalah :
- Lakukan inspeksi berkala yang sistematik di tempat kerja
- Observasi bahaya apa yang ada ditempat kerja dan kemungkinan apa yang akan terjadi
- Dengarkan umpan balik dari pekerja yang bekerja di tempat tersebut
Kegunaan identifikasi bahaya
adalah :
- Mengetahui potensi bahaya yang ada.
- Mengetahui lokasi bahaya.
- Menunjukkan bahwa bahaya tertentu perlu diberikan pengaman.
- Menunjukkan bahwa bahaya tertentu tidak akan menimbulkan akibat atau konsekuensi sehingga tidak perlu diberikan pengaman.
- Sebagai bahan analisis lebih lanjut.
Dari bahaya yang
diidentifikasi dan kemungkinan dianalisis akan memberikan keuntungan antara
lain
- Dapat ditentukan sumber atau penyebab timbulnya bahaya.
- Dapat ditentukan kualifikasi fisik dan mental seseorang yang akan diberi tugas pada kegiatan
- Dapat dicarikan cara mencegah atau mengurangi bahaya / risikonya.
Dibuat prosedur untuk
mengatasi bahaya, meningkatkan kualitas produksi, kehandalan operasi dan
efisiensi perusahaan. Proses manajemen risiko pada
dasarnya sama seperti fungsi manajemen yaitu melalui langkah-langkah
mengidentifikasi masalah, mengaksesnya, mengolah dan memonitor masalah dan
sistem yang ada untuk mengendalikannya.
Identifikasi bahaya dimulai
dengan menginventarisasi sumber-sumber bahaya secara umum, potensi bahaya dan
risikonya. Risiko yang tidak dapat diterima kemudian dipertimbangkan lebih
detail untuk mengidentifikasi hal-hal utama yang dapat terjadi dan bagaimana
hal tersebut dapat timbul.
Identifikasi yang menyeluruh
bersifat kritis untuk suksesnya keseluruhan proses karena risiko yang tidak
teridentifikasi bisa menjadi tidak akan dapat dikelola.
Proses identifikasi bahaya
harus dapat mengidentifikasi bahaya yang dapat diramalkan (foreseeable) yang
dapat timbul dari semuakegiatan yang berpotensi membahayakan Keselamatan kerja
terhadap :
- Pekerja
- Orang lain yang berada di tempat kerja
- Tamu dan bahkan masyarakat sekitar
Lakukan identifikasi
terhadap seluruh situasi atau peristiwa yang dapat menyebabkan timbulnya
potensi cidera atau sakit akibat kerja. Beberapa contoh diantaranya :
- Fisik (bising, radiasi panas, dan lain-lain)
- Lingkungan tempat kerja
- Manual handling
- Mekanik
- Listrik
- Kimia
- Kebakaran atau peledakan
- Biologi
- Lingkungan Psikososial
Comments
Post a Comment