Skip to main content

Bahan Mudah Terbakar dan Meledak

Industri Migas dan Petrokimia mengelola berbagai jenis bahan yang mudah terbakar dan meledak seperti minyak mentah dan turunannya termasuk industri petrokimia. Banyak terjadi kasus kebakaran atau peledakan dalam industri migas dan petrokimia yang mengakibatkan korban jiwa maupun materi.

Kebakaran atau api adalah proses reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen dan adanya sumber panas. Penyalaan dapat terjadi jika ada tiga unsur yang disebut segi tiga api (fire triangle) yaitu bahan bakar (fuel) , sumber panas (heat) dan oksigen dari udara (O2). Tanpa ketiga unsur tersebut suatu bahan tidak akan dapat menyala. Ada juga yang menggunakan konsep 4 faktor yang disebut fire hexagonal dengan menambah unsur ke empat yaitu reaksi berantai (chain reaction) sebagai syarat untuk keberlangsungan suatu proses kebakaran.

Proses penyalaan suatu bahan bakar ditentukan oleh tiga faktor utama berikut :
  • Titik nyala (flash point)
  • Batas nyala (flammable range)
  • Titik nyala sendiri (auto ignition)
  1. Titik nyala adalah temperatur terendah dimana suatu bahan mengeluarkan uap yang cukup untuk menyala sesaat jika terdapat sumber panas. Semakin rendah titik nyala, maka bahan tersebut semakin mudah terbakar atau nyala. Contoh : Titik Nyala minyak tanah antara 30-70 oC, premium 43oC dan Propane -104oC. Titik Nyala ini perlu diperhatikan dalam kegiatan pengelolaan B3 khususnya yang mudah terbakar dan meledak.
  2. Batas Nyala adalah konsentrasi atau campuran uap bahan bakar dengan oksigen dari udara. Semakin tinggi kadar bahan bakar di udara semakin sulit nyala dan sebaliknya jika bahan bakar terlalu kecil juga sulit untuk menyala. Batas konsentrasi terendah dan tertinggi tersebut disebut batas nyala yang disebut juga batas nyala bawah dan batas nyala atas. Batas nyala yaitu batas antara LEL dan UEL dimana bahan bakar dan oksigen berada pada proporsi konsentrasi yang cukup untuk menyala.
  • Batas nyala bawah (LEL) yaitu batas konsentrasi terendah uap bahan bakar dengan oksigen yang dapat menyala.
  • Batas nyala atas (UEL) yaitu batas konsentrasi tertinggi uap bahan bakar dengan oksigen yang dapat menyala.

Campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar jika ada sumber panas dan jika kandungan uap bahan bakar dalam udara tersebut berada di antara batas daerah dapat terbakar bawah dan batas daerah dapat terbakar atas atau LFL dan UFL.
Batas daerah dapat terbakar dari beberapa senyawa hidrokarbon dan beberapa produk minyak bumi pada tabel dibawah ini.

Suatu bahan hanya akan dapat menyalaatau terbakar jika konsentrasi uap bahan bakar degan udara ada dalam batas LEL dan UEL.

Penyalaan Sendiri (Auto Ignition)
Pada temperatur tertentu bahan kimia bisa terbakar dengan sendirinya tanpa adanya sumber api (source of ignition). Sebagai contoh, jika bahan kimia tumpah mengenai permukaan panas seperti bagian mesin atau knalpot maka dapat menyala dengan sendirinya tanpa ada sumber air.
Bahan B3 dengan titik nyala sendiri sangat rendah akan mudah nyala dengan sendirinya sehingga pengelolaan dan penanganannya harus dilakukan dengan hati-hati. Demikian pula penempatan bahan B3 dalam tangki, gudang, kontainer atau truk pengangkut dapat membahayakan khususnya bagi B3 yang memiliki Titik Nyala yang rendah. Temperatur penyalaan secara penyalaan sendiri dari senyawa hidrokarbon dapat dilihat pada tabel dibawah ini.





Comments

Popular posts from this blog

Pelumasan

Dua benda yang permukaannya saling kontak antara satu dengan lainnya akan menimbulkan gesekan. Gesekan adalah gaya yang cenderung menghambat atau melawan gerakan. Apabila gesekan dapat mengakibatkan kedua benda tersebut tidak dapat bergerak relatif satu terhadap lainnya maka jenis gesekannya dinamakan Gesekan Statik, contohnya gesekan yang terjadi antara mur dengan baut. Sedangkan apabila kedua benda masih dapat bergerak relatif satu terhadap lainnya dinamakan Gesekan Dinamik atau Gesekan Kinetik, seperti gesekan antara poros dengan bantalan. Gesekan dinamik akan menimbulkan keausan material. Keausan material dapat dikurangi dengan mengurangi besarnya gaya akibat gesekan yaitu dengan cara menghindarkan terjadinya kontak langsung antara dua permukaan benda yang bergesekan. Salah satu cara untuk menghindarkan kontak langsung diantara dua benda yang bergesekan adalah dengan “menyisipkan” minyak pelumas diantara kedua benda tersebut. Cara ini dinamakan “melumasi” atau memberi pel

Regenerasi Ion Exchange

Tahap regenerasi adalah operasi penggantian   ion yang terserap dengan   ion awal yang semula berada dalam   matriks resin dan pengembalian kapasitas ke tingkat awal atau ke tingkat yang diinginkan. Larutan regenerasi harus dapat menghasilkan titik puncak (mengembalikan waktu regenerasi dan jumlah larutan yang digunakan). Jika sistem dapat dikembalikan ke kemampuan pertukaran awal, maka ekivalen ion yang digantikan harus sama dengan ion yang dihilangkan selama tahap layanan. Secara teoritik, jumlah   larutan regenerasi (dalam ekivalen) harus sama dengan jumlah ion (dalam ekivalen) yang dihilangkan ( kebutuhan larutan regenerasi teoritik ). Operasi regenerasi agar resin mempunyai kapasitas seperti semula sangat mahal, oleh sebab itu maka regenerasi hanya dilakukan untuk menghasilkan sebagian dari kemampuan pertukaran awal. Upaya tersebut berarti bahwa regenerasi ditentukan oleh tingkat regeneras yang diinginkan. Tingkat regenerasi dinyatakan sebagai jumlah larutan regener

Demineralisasi

Demineralisasi air adalah sebuah proses penyerapan kandungan ion-ion mineral di dalam air dengan menggunakan resin ion exchange . Air hasil proses demineralisasi digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, terutama untuk industri. Industri yang menggunakan air demin diantaranya yakni pembangkit listrik tenaga uap, industri semikonduktor, dan juga industri farmasi. Kolom Resin Ion Exchange Demineralisasi adalah proses pertukaran ion dengan tiga tahap yaitu kation exchanger, anion exchanger dan mixed bed. Penukar ion lebih digunakan karena biayanya lebih rendah dan kualitasnya sebanding dengan hasil proses distilasi. Secara garis besar, proses tergantung pada dua tahap reaksi : Semua kation dihapuskan dan digantikan dengan H + , menggunakan penukar kation muatan hidrogen. Pertukaran kation Kontaminan utama air murni adalah silika. Silika dihilangkan dalam proses demineralisasi dengan penukar anion basa kuat dalam mode hidroksida. Ada dua tipe kolom resi