Skip to main content

Peraturan dan Standar Industri Proses


PERATURAN DAN STANDAR INDUSTRI PROSES

Peraturan dan standar atau kode berkaitan dengan industri proses sangat banyak baik yang menyangkut peralatan proses, sistem manajemen, instrumentasi, proteksi kebakaran dan lainnya. Pertimbangan mengenai standar teknis ini sangat perlu diketahui dan dipahami oleh para ahli rancang bangun, operator dan ahli keselamatan.
Standar dan kode secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut :
  • Peraturan perundangan
  • Code
  • Standar
  • Recomendation Practice

Peraturan perundangan
Merupakan persyaratan peraturan dan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan bersifat mandatori atau wajib dipenuhi.
Peraturan biasanya dikeluarkan/ dibuat oleh :
  • Presiden dalam bentuk Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah, misal PP 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan di Instalasi Pemurniaan dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
  •  Menteri terkait dalam bentuk Kepmen atau Peraturan Menteri.
  •  Badan-badan resmi pemerintahan (BATAN, dll)

Code/Kode
Merupakan suatu kumpulan prosedur yang terkaitdengan regulasi (regulation) dan peraturan (rules). Kode ini banyak digunakan dalam rancang bangun dan pengoperasian unit proses, misalnya yang dikeluarkan oleh NFPA. Code biasanya berisi  ketentuan-ketentuan yang wajib diikuti (mandatory provisions) dan biasanya menggunakan istilah “shall”. Code ini disusun para ahli di bidangnya dan dapat di adopsi menjadi regulasi (law). Code berorientasi kepada spesifikasi atau persyaratan yang harus dipenuhi.

Standar
Standar adalah suatu dokumen yang berisi kriteria untuk rancangan (design), konstruksi, instalasi, inspeksi, pengujian atau penggunaan peralatan, sistem atau prosedur. Sebagai contoh standar mengenai bejana tekan atau peralatan lainnya. Standar biasanya berisi ketentuan-ketentuan yang wajib diikuti (mandatory provisions) dan menggunakan istilah “shall”. Pada umumnya standar dibuat dalam batasan persyaratan minimum yang harus dipenuhi. Sebagai contoh, tentang jarak aman antar tangki, dalam standar disebutkan minimum adalah ½ diameter tangki terbesar. Apakah jarak tersebut sepenuhnya aman, tentu masih diperlukan kajian leboh kanjut dengan memperhitungkan besarnya radiasi panas atau jenis bahan yang disimpan. Standar biasanya disusun berdasarkan konsensus bersama dari berbagai pihak berkepentingan.

Recomended Practice
Merupakan suatu dokumen berisi pedoman atau prosedur mengenai sesuatu aspek misalnya, pedoman melakukan pembersihan tangki timbun atau penanggulangan kebakaran. Rekomendasi yang disampaikan tidak bersifat wajib untuk di ikuti sehingga istilah yang digunakan adalah “should”.

Banyak lembaga atau institusi yang mengembangkan berbagai standar atau kode dan diadop diberbagai negara antara lain :
National Fire Protection Association (NFPA)
American Petroleum Institute (API)
American National Standards Institute (ANSI)
American Society for Testing of Materials (ASTM)
American Society of Mechanical Engineers (ASME)
Underwriter’s Laboratory (UL)
Factory Mutual Engineering Corporation (FM)




1.       NFPA
Suatu institusi yang sangat terkenal di seluruh dunia yang khusus menyangkut aspek kebakaran (fire protection) yang berdiri sejak tahun 1896.
Contoh standar NFPA.
·         NFPA 30 : Flammable & Combustible Liquids.
·         NFPA 58 : Liquified Petroleum Gas (LPG) Storage and Handling.
·         NFPA 70 : Electrical Installation and Wiring.
2.       API (American Petroleum Institute)
Berdiri pada tahun 1919 merupakan lembaga yang sangat dihargai di bidang perminyakan. Anggotanya mewakili perusahaan (companies), masyarakat (public) dan badan pemerintah (governmental agencies).
API didirikan untuk mengembangkan standard industri khususnya di lingkungan perminyakan
Contoh :
·         RP 500                   : Classification of Locations for Elecrical Instalations.
·         RP 520                   : Pressure Relieving Devices In Refineries.
·         RP 620                  : Low-Pressure Storage Tanks.
·         RP 2000                : Venting Atmospheric and Low-Pressure Storage Tank.
·         RP 650                   : Welded Steel Storage Tank.
3.       ASTM (American Society for Testing of Materials)
Berdiri pada tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Saat ini, ASTM lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negera-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri.
4.       ASME (American Society of Mechanical Engineers)
Salah satu lembaga tertua yang berdiri tahun 1898 di Amerika. ASME telah mengembangkan lebih dari 9.000 codes dan standar yang mencakup berbagai bidang seperti boiler, elevators, pengaliran fluida, cranes, peralatan tangan, mesin dan sebagainya.
Contoh :
·         D-56      : Standard Method of Test for Flash Point by Tag Closed Cup Tester
(Open-cup flash point).
·         D-86      : Standard Method of Test for Distillation of Petroleum Products.
·         E-119     : Standard Test for Fire Resistance of Materials.
5.       UL (Underwriters Laboratories)
Berdiri pada tahun 1894 sebagai organisasi pengujian yang tidak terikat (Independent Testing Organization). Mengembangkan metode pengujian (test methods) untuk peralatan (equipment). Contoh :
·         UL 1709                : Fire test of Protection Materials for Structural Steel.
6.       FM (Factory Mutual Engineering Corporation)
Didirikan pada tahun 1835 sebagai organisasi research and testing for manual insurance companies. Hasil testing dan daftar peralatan yang lulus pengujian dipublikasikan setiap tahun (factory mutual approval guide).

Di Indonesia, pemerintah mendirikan Badan Standarisasi Nasional yang dibentuk dengan keputusan Presiden No.13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 166 Tahun 2000. Merupakan Lembaga Pemerintah Nondepartemen dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di Indonesia.
Badan ini menggantikan fungsi dari Dewan Standardisasi Nasional – DSN. Dalam melaksanakan tugasnya BSN berpedoman pada Peraturan Pemerintah No.102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional. Contoh standard yang BSN terbitkan antara lain :
·         SNI 07-0728-1989 : Pipa-pipa baja pengujian tekanan tinggi untuk saluran pada insutri Minyak dan Gas Bumi.
·         SNI 05-2224-1991 : Kompresor udara torak ukuran kecil.
·         SNI 13-3498-1994 : Inspeksi bejana tekan


Comments

Popular posts from this blog

Pelumasan

Dua benda yang permukaannya saling kontak antara satu dengan lainnya akan menimbulkan gesekan. Gesekan adalah gaya yang cenderung menghambat atau melawan gerakan. Apabila gesekan dapat mengakibatkan kedua benda tersebut tidak dapat bergerak relatif satu terhadap lainnya maka jenis gesekannya dinamakan Gesekan Statik, contohnya gesekan yang terjadi antara mur dengan baut. Sedangkan apabila kedua benda masih dapat bergerak relatif satu terhadap lainnya dinamakan Gesekan Dinamik atau Gesekan Kinetik, seperti gesekan antara poros dengan bantalan. Gesekan dinamik akan menimbulkan keausan material. Keausan material dapat dikurangi dengan mengurangi besarnya gaya akibat gesekan yaitu dengan cara menghindarkan terjadinya kontak langsung antara dua permukaan benda yang bergesekan. Salah satu cara untuk menghindarkan kontak langsung diantara dua benda yang bergesekan adalah dengan “menyisipkan” minyak pelumas diantara kedua benda tersebut. Cara ini dinamakan “melumasi” atau memberi pel

Regenerasi Ion Exchange

Tahap regenerasi adalah operasi penggantian   ion yang terserap dengan   ion awal yang semula berada dalam   matriks resin dan pengembalian kapasitas ke tingkat awal atau ke tingkat yang diinginkan. Larutan regenerasi harus dapat menghasilkan titik puncak (mengembalikan waktu regenerasi dan jumlah larutan yang digunakan). Jika sistem dapat dikembalikan ke kemampuan pertukaran awal, maka ekivalen ion yang digantikan harus sama dengan ion yang dihilangkan selama tahap layanan. Secara teoritik, jumlah   larutan regenerasi (dalam ekivalen) harus sama dengan jumlah ion (dalam ekivalen) yang dihilangkan ( kebutuhan larutan regenerasi teoritik ). Operasi regenerasi agar resin mempunyai kapasitas seperti semula sangat mahal, oleh sebab itu maka regenerasi hanya dilakukan untuk menghasilkan sebagian dari kemampuan pertukaran awal. Upaya tersebut berarti bahwa regenerasi ditentukan oleh tingkat regeneras yang diinginkan. Tingkat regenerasi dinyatakan sebagai jumlah larutan regener

Demineralisasi

Demineralisasi air adalah sebuah proses penyerapan kandungan ion-ion mineral di dalam air dengan menggunakan resin ion exchange . Air hasil proses demineralisasi digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, terutama untuk industri. Industri yang menggunakan air demin diantaranya yakni pembangkit listrik tenaga uap, industri semikonduktor, dan juga industri farmasi. Kolom Resin Ion Exchange Demineralisasi adalah proses pertukaran ion dengan tiga tahap yaitu kation exchanger, anion exchanger dan mixed bed. Penukar ion lebih digunakan karena biayanya lebih rendah dan kualitasnya sebanding dengan hasil proses distilasi. Secara garis besar, proses tergantung pada dua tahap reaksi : Semua kation dihapuskan dan digantikan dengan H + , menggunakan penukar kation muatan hidrogen. Pertukaran kation Kontaminan utama air murni adalah silika. Silika dihilangkan dalam proses demineralisasi dengan penukar anion basa kuat dalam mode hidroksida. Ada dua tipe kolom resi