Skip to main content

Bahan Berbahaya dan Beracun


Industri Proses sangat akrab dengan berbagai bahan kimia yang tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), bahan yang di olah dan diproduksi di berbagai perusahaan sangat beragam jenis dan karakteristiknya. Pada umumnya bahan kimia berbahaya dan beracun ini ada beberapa kategori sebagai berikut :
  • Sebagai bahan baku (raw material) : crude oil, batu bara, gas alam
  • Sebagai produk antara (intermediate product)
  • Sebagai produk akhir
  • Sebagai produk buangan (limbah). : flare / limbah hasil pengolahan

Bahaya Bahan Kimia

Bahan kimia, khususnya yang termasuk kategori berbahaya dan beracun mengandung berbagai macam bahaya sebagai berikut :
  • Bahaya kebakaran
  • Bahaya peledakan
  • Bahaya iritasi
  • Bahaya keracunan
  • Bahaya pencemaran (polusi)

è Bahaya kebakaran
Berbagai jenis bahan kimia sangat mudah terbakar atau menyala jika kontak dengan sumber panas seperti produk hidrokarbon, pelarut organik berupa cair, padat atau gas.

è Bahaya peledakan
Berbagai bahan kimia mempunyai sifat mudah meledak. Peledakan adalah reaksi yang sangat cepat dan menghasilkan panas dan gas dalam jumlah besar. Peledakan dapat terjadi akibat reaksi yang berlangsung dengan cepat dari bahan peledak atau gas-gas yang mudah terbakar atau reaksi dari berbagai jenis peroksida, terutama peroksida organik.

 è Bahaya iritasi
Iritasi adalah kerusakan atau peradangan sensitasi dari permukaan tubuh yang lembab seperti kulit, mata dan saluran pernapasan oleh bahan-bahan kimia korosif atau iritan seperti asam trikoroasetat, gas klor, belerang dioksida, brom, uap asam sulfat, asam klorida dan sebagainya.

è Bahaya keracunan
Merupakan bahaya yang disebebkan oleh masuknya bahan kimia beracun ke dalam tubuh yang dapat berakibat fatal atau akut dan akibat kronis.  Keracunan akut sebagai akibat absorpsi bahan kimia dalam jumlah besar dan dalam waktu pendek yang dapat berakibat fatal atau kematian, misalnya keracunan gas, karbon monoksida dan asam sianida.
Keracunan kronis ialah absorpsi bahan kimia beracun dalam jumlah sedikit tetapi dalam waktu yang lama, sehingga akibatnya baru dirasakan setelah jangka panjang. Contoh akibat kronis antara lain leukimia akibat benzene (uap Pb), asbestosis oleh debu asbes dan kanker oleh zat karsinogen.

è Bahaya pencemaran
Masuknya bahan kimia berbahaya dan beracun ke lingkungan hidup yang dapat merusak biota baik flora maupun tanah serta merusak fungsi lingkungan. Contoh : crude oil tumpah ke perairan.

Jenis bahan berbahaya dan beracun
Sesuai PP 74/2001 Bahan Berbahaya dan Beracun dapat di kategorikan sebagai berikut :
  • Mudah meledak (explosive)
  • Pengoksidasi (oxidizing)
  • Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable)
  • Sangat mudah menyala (highly flammable)
  • Mudah menyala (flammable)
  • Amat sangat beracun (extremely toxic)
  • Sangat beracun (highly toxic)
  • Beracun (moderately toxic)
  • Berbahaya (harmful)
  • Korosif (corrosive)
  • Bersifat iritasi (irritant)
  • Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
  • Karsiogenik, dapat menyebabkan kanker (carcinogenic)
  • Teratogenik, dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic)
  • Mutagenik, dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)
Menurut Departemen Transportasi Amerika (DOT) berkaitan dengan pengangkutan B3, bahan berbahaya diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Kelas A : Gas Bertekanan
  • Kelas B  : Bahan mudah menyala dan terbakar
  • Kelas C  : Bahan Pengoksidasi
  •  Kelas D  : Bahan Beracun
  •  Kelas E  : Bahan Korosif
  •  Kelas F  : Bahan Reaktif

Comments

Popular posts from this blog

Pelumasan

Dua benda yang permukaannya saling kontak antara satu dengan lainnya akan menimbulkan gesekan. Gesekan adalah gaya yang cenderung menghambat atau melawan gerakan. Apabila gesekan dapat mengakibatkan kedua benda tersebut tidak dapat bergerak relatif satu terhadap lainnya maka jenis gesekannya dinamakan Gesekan Statik, contohnya gesekan yang terjadi antara mur dengan baut. Sedangkan apabila kedua benda masih dapat bergerak relatif satu terhadap lainnya dinamakan Gesekan Dinamik atau Gesekan Kinetik, seperti gesekan antara poros dengan bantalan. Gesekan dinamik akan menimbulkan keausan material. Keausan material dapat dikurangi dengan mengurangi besarnya gaya akibat gesekan yaitu dengan cara menghindarkan terjadinya kontak langsung antara dua permukaan benda yang bergesekan. Salah satu cara untuk menghindarkan kontak langsung diantara dua benda yang bergesekan adalah dengan “menyisipkan” minyak pelumas diantara kedua benda tersebut. Cara ini dinamakan “melumasi” atau memberi pel

Regenerasi Ion Exchange

Tahap regenerasi adalah operasi penggantian   ion yang terserap dengan   ion awal yang semula berada dalam   matriks resin dan pengembalian kapasitas ke tingkat awal atau ke tingkat yang diinginkan. Larutan regenerasi harus dapat menghasilkan titik puncak (mengembalikan waktu regenerasi dan jumlah larutan yang digunakan). Jika sistem dapat dikembalikan ke kemampuan pertukaran awal, maka ekivalen ion yang digantikan harus sama dengan ion yang dihilangkan selama tahap layanan. Secara teoritik, jumlah   larutan regenerasi (dalam ekivalen) harus sama dengan jumlah ion (dalam ekivalen) yang dihilangkan ( kebutuhan larutan regenerasi teoritik ). Operasi regenerasi agar resin mempunyai kapasitas seperti semula sangat mahal, oleh sebab itu maka regenerasi hanya dilakukan untuk menghasilkan sebagian dari kemampuan pertukaran awal. Upaya tersebut berarti bahwa regenerasi ditentukan oleh tingkat regeneras yang diinginkan. Tingkat regenerasi dinyatakan sebagai jumlah larutan regener

Demineralisasi

Demineralisasi air adalah sebuah proses penyerapan kandungan ion-ion mineral di dalam air dengan menggunakan resin ion exchange . Air hasil proses demineralisasi digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, terutama untuk industri. Industri yang menggunakan air demin diantaranya yakni pembangkit listrik tenaga uap, industri semikonduktor, dan juga industri farmasi. Kolom Resin Ion Exchange Demineralisasi adalah proses pertukaran ion dengan tiga tahap yaitu kation exchanger, anion exchanger dan mixed bed. Penukar ion lebih digunakan karena biayanya lebih rendah dan kualitasnya sebanding dengan hasil proses distilasi. Secara garis besar, proses tergantung pada dua tahap reaksi : Semua kation dihapuskan dan digantikan dengan H + , menggunakan penukar kation muatan hidrogen. Pertukaran kation Kontaminan utama air murni adalah silika. Silika dihilangkan dalam proses demineralisasi dengan penukar anion basa kuat dalam mode hidroksida. Ada dua tipe kolom resi